Selasa, 22 Oktober 2013

Timnas INDONESIA U-19 : Yang Peduli Kaum Buruh Atau Kaum Konglomerat..?



Olahraga.it - Pencapaian timnas Indonesia U-19 sejauh ini harus diapresiasi. Tentunya diperlukan dukungan dari berbagai elemen bangsa Indonesia, Namun ada yang menarik dari setiap kejadian begitu pula dengan garuda muda. Kemudian muncul dalam benak saya, siapakah orang yang benar-benar peduli terhadap persepakbolaan Indonesia khususnya timnasU-19, Apakah orang-orang kaum buruh atau kaum konglomerat?

Menurut pengamatan saya selama ini dan bertanya kepada beberapa orang ternyata yang peduli terhadap timnas U-19 adalah orang-orang kaum buruh atau orang-orang yang berpenghasilan standar (menengah ke bawah). Seolah –olah sepakbola hanya cocok untuk kaum buruh sedangkan orang-orang atas tidak cocok. Padahal dengan pencapaian timnas U-19 bangsa indonesia menjadi terdengar ke berbagai negara lain bukankah itu merupakan sebuah kebanggan.
Fakta yang terlihat ketika pertandingan timnas U-19 di Solo beberapa bulan kebelakang kemudian berlanjut ketika di Jakarta (Stadion Gelora Bungkarno). Yang sibuk menonton dan mendukung hanya di isi kaum menengah ke bawah. Mereka begitu peduli, terlihat bagaimana mereka mempersiapkan segala macam dari mulai membeli tiket pertandingan sampai ke atribut. Bahkan untuk membeli tiket saja mereka harus menabung dan ada pula yang menjual barang-barang kesayangannya.
               Lalu apa alasan kaum konglemerat tidak mendukung secara langsung ke stadion..?????
apakah mereka tidak mampu untuk membeli tiket? saya rasa itu tidak mungkin, karena harga tiket yang dijual penyelenggara pertandingan paling tinggi/mahal hanya kisaran ratusan ribu, bila dibandingkan dengan pengasilan mereka yang mencapai jutan bahkan bisa menyentuh milyaran, harga tiket sangat ringan bagi mereka.
Apakah mereka kehabisan tiket? Mustahil karena saat pertandingan yang mengisi bangku penonton hanya terlihat dikursi yang harga tiketnya menengah, sedangkan kursi yang berharga ratusan ribu nampak lengang sepertinya tidak ada orang yang mampu untuk membeli. Padahal kalau kita melihat beberapa waktu kebelakang saat timnas sepakbola negara lain datang ke Indonesia mereka begitu antusias untuk datang ke stadion menyaksikan pertandingan dengan tujuan melihat pemain sepakbola luar negeri, meskipun harga tiketnya mahal. Kemudian ada juga konglomerat yang diliput media masa saat mempersiapkan keberangkatan ke stadion. Lalu mengapa mereka tidak melakukan hal serupa disaat garuda muda membutuhkan dukungan.
Dari penjelasan di atas kita dapat melihat, bahwa benar kaum konglomerat tidak begitu peduli terhadap sepakbola Indonesia khususnya timnas U-19 terbukti dengan tidak ikut serta mereka datang ke stadion. Kalau begitu dimana jiwa patriotisme, nasionalisme, dan rasa kepedulian kepada bangsa Indonesia? Bisa dibayangkan apabila golongan atas ikut serta menonton ke stadion maka tidak ada lagi ruang kosongan didalam stadion dan menjadi lecutan semangat bagi pasukan garuda muda dalam setiap pertandingan. Secara otomatis akan menambah pemasukan kas PSSI untuk mendanai timnas itu sendiri. Keberhasilan timnas U-19 marilah kita jadikan titik tolak kebangkitan sepakbola Indonesia. 

       Mudah-mudahan penulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan apabila ada masukan atau menambahkan silahkan berkomentar saja.........

Penulis      :   Deni Haryadi
Blog          : Olahraga.it
                                                                                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar