Olahraga.it
: Dalam olahraga permainan sepakbola banyak komponen yang harus dikuasai oleh
seorang pemain sepakbola diantaranya fisik, teknik, taktik dan mental. Komponen-komponen tersebut merupakan modal utama bagi seorang pemain dalam
mencapai prestasi yang diharapkannya.
Dari beberapa komponen tersebut, komponen
fisik merupakan modal bagi seorang pemain sepakbola dalam menunjang
prestasinya. Dengan kata lain apabila kondisi fisik prima maka akan menunjang
kepada komponen yang lainnya. Seperti dikatakan Harsono (1988:153) bahwa “akan
ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan”.
Unsur
kondisi fisik memegang peranan yang penting dalam
pencapaian prestasi atlet. Beberapa unsur kondisi fisik menurut beberapa ahli
diantaranya Dikdik Zafar Sidik (2010) dalam cabang olahraga pada umumnya
terdiri atas :
1. FLEKSIBILITAS
Fleksibilitas adalah kemampuan gerak tubuh dalam ruang
gerak persendian seluas-luasnya dengan ditunjang oleh fleksibilitas
otot,tendon, dan ligament. Dalam sepakbola fleksibilitas sangat
diperlukan untuk menunjang pergerakan-pergerakan saat melakukan semua
teknik-teknik dalam sepakbola, contohnya : menggiring bola, melakukan
tendangan, dan pada saat heading.
Latihan fleksibilitas
dapat dilakukan saat melakukan peregangan/pemanasan sesaat sebelum latihan atau
ketika melakukan cooling down setelah latihan.
Beberapa metode latihan fleksibilitas antara lain :
·
Statis aktif, yaitu atlet melakukan latihan gerakan peregangan
sendiri secara statis (gerakan menahan diam) seluas-luasnya.
·
Statis
pasif, yaitu atlet
pasif melakukan peregangan karena dibantu oleh orang lain seluas-luasnya.
·
Metode
dinamis, yaitu
atlet melakukan gerdakan peregangan yang dinamis dengan mengaktifkan atau
menggerak-gerakan bagian badan secara berirama.
·
PNF
(proprioceptive
neorumuscular facilitation) atau kontraksi-relaksasi, yaitu atlet
melakukan gerakan perregangan saat kontraksi dan relaksasi. Cara melakukannya
adalah atlet melakukan gerakan kontraksi isometric yang ditahan oleh orang yang
membantu beberapa saat bisa 6-8 hitungan atau seterusnya, kemudian dilanjutkan
dengan gerakan relaksasi (membantu mendorong kea rah yang berlawanan saat
kontraksi dan ditahan beberapa saat tergantung hitungannya disesuaikan dengan
waktu yang tersedia.
·
Dynamic
movement, yaitu
atlet melakukan gerakan peregangan dinamis diselingi dengan jogging dengan
jarak yang telah ditentukan. Contohnya gerakan samba.
2. KECEPATAN
Kecepatan adalah kemampuan gerak tubuh secara cepat
dilakukan dengan maksimal 100 % dalam tempo yang cepat dan jarak tempuh kurang
dari 50 m dan waktu tempuh kurang dari 6 detik dilakukan dengan repetisi yang
banyak dan istirahat relative lama dan bervariasi
Metode-metode latihan kecepatan antara lain.
3. KEKUATAN
Latihan kekuatan menurut tipe kontraksi ototnya
digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu kontraksi isometric, kontraksi isotonic,
dan kombinasi dari keduanya (isokinetik).
·
Kontraksi isometric
Dalam
kontraksi isometric otot-otot ditegangkan namun tidak memanjang ataupun
memendek sehingga tidak tampak suatu gerakan yang nyata dengan kata lain static contraction. Contoh kontraksi isometric adalah mendorong,
mengangkat,atau menghela sesuatu objek yang tidak dapat digerakan, seperti
tembok, lemari besi, dsb.
·
Kontraksi
isotonic
Dalam
kontraksi isotonic Nampak bahwa
terjadi suatu gerakan dari anggota-anggota tubuh yang disebabkan oleh memanjang
dan memendeknya otot-otot, sehungga terdapat perubahan dalam panjang otot. Tipe
kontraksi ii disebut juga dynamic contraction. Salah satu macam latihannya
adalah weight training.
·
Kontraksi isokinetik
Kontraksi
ini disebut paling efektif dikarenakan otot mendapatkan tahanan yang sama
melalui seluruh ruang geraknya sejak dari ekstensi
penuh s/d kontraksi penuh, jadi berbeda dengan kontraksi isotonis.
4. DAYA
TAHAN
·
Aerobic (continous
run, Fartlek, cross Country)
Daya tahan aerobic adalah kerja otot dan gerakan
ototnyang dilakukan mengunakan oksigen guna
melepaskan energi dari
bahan-bahan otot.
·
Anaerob
Daya tahan
yang memungkinkan otot-otot untuk bekerja dengan menggunakan energy yang telah
tersimpan di dalam tubuh. Latihan
anaerobic mengijinkan si atlet suatu
toleransi membentuk asam laktat. Salah satu latihan untuk mengembangkan daya
tahan anaerobic ialah dengan latihan interval.
·
Sirkut
training
Menurut M. Sajoto (1995: 83) latihan sirkuit adalah
suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang
atlet melakukan jenis latihan yang telah
ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang atlet telah
menyelesaikn latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis yang telah
ditetapkan.
Unsur kondisi fisik
diatas tidak dapat di lihat sebagai komponen terpisah-pisah. Akan tetapi aspek
kondisi fisik yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dalam rangka
pencapaian prestasi atlet. Bila kita analisis terhadap kualitas fisik yang
diperlukan dalam setiap cabang olahraga itu akan berbeda-beda. Untuk cabang
olahraga sepakbola komponen kondisi fisik yang dibutuhkan adalah daya tahan,
fleksibilitas, kelincahan, daya ledak, kecepatan dan lain-lain. Seperti yang
dijelaskan Lingling (2008:29) bahwa:
Banyak terdapat komponen fisik yang akan
mendukung terhadap keberhasilan proses pelaksanaan keterampilan gerak dalam
cabang olahraga sepakbola. Adapun komponen tersebut, yang dibutuhkan dalam
cabang olahraga sepakbola ialah daya tahan aerob, daya tahan anaerob, daya tahan kekuatan, kecepatan
siklis, kecepatan aksi reaksi, kekuatan yang cepat (power) dan kelenturan.
“Kondisi
fisik yang bagus menunjang pemain untuk bermain bagus”
Blog : Olahraga.it
Sumber : Harsono
(1998), Modul kondidisi fisik (Dikdik,
2010), Inter.it
“BERBAGI ITU INDAH”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar