Olahraga.it - Pencapaian timnas
Indonesia U-19 sejauh ini harus diapresiasi. Tentunya diperlukan dukungan dari
berbagai elemen bangsa Indonesia, Namun ada yang menarik dari setiap kejadian
begitu pula dengan garuda muda. Kemudian muncul dalam benak saya, siapakah
orang yang benar-benar peduli terhadap persepakbolaan Indonesia khususnya timnasU-19, Apakah orang-orang kaum buruh atau kaum konglomerat?
Menurut pengamatan
saya selama ini dan bertanya kepada beberapa orang ternyata yang peduli terhadap
timnas U-19 adalah orang-orang kaum buruh atau orang-orang yang berpenghasilan
standar (menengah ke bawah). Seolah –olah sepakbola hanya cocok untuk kaum
buruh sedangkan orang-orang atas tidak cocok. Padahal dengan pencapaian timnas U-19
bangsa indonesia menjadi terdengar ke berbagai negara lain bukankah itu
merupakan sebuah kebanggan.
Fakta yang
terlihat ketika pertandingan timnas U-19 di Solo beberapa bulan kebelakang
kemudian berlanjut ketika di Jakarta (Stadion Gelora Bungkarno). Yang sibuk
menonton dan mendukung hanya di isi kaum menengah ke bawah. Mereka begitu
peduli, terlihat bagaimana mereka mempersiapkan segala macam dari mulai membeli
tiket pertandingan sampai ke atribut. Bahkan untuk membeli tiket saja mereka
harus menabung dan ada pula yang menjual barang-barang kesayangannya.
Lalu apa alasan kaum konglemerat tidak
mendukung secara langsung ke stadion..?????
apakah mereka
tidak mampu untuk membeli tiket? saya rasa itu tidak mungkin, karena harga
tiket yang dijual penyelenggara pertandingan paling tinggi/mahal hanya kisaran
ratusan ribu, bila dibandingkan dengan pengasilan mereka yang mencapai jutan
bahkan bisa menyentuh milyaran, harga tiket sangat ringan bagi mereka.
Apakah mereka
kehabisan tiket? Mustahil karena saat pertandingan yang mengisi bangku penonton
hanya terlihat dikursi yang harga tiketnya menengah, sedangkan kursi yang
berharga ratusan ribu nampak lengang sepertinya tidak ada orang yang mampu
untuk membeli. Padahal kalau kita melihat beberapa waktu kebelakang saat timnas
sepakbola negara lain datang ke Indonesia mereka begitu antusias untuk datang
ke stadion menyaksikan pertandingan dengan tujuan melihat pemain sepakbola luar
negeri, meskipun harga tiketnya mahal. Kemudian ada juga konglomerat yang diliput
media masa saat mempersiapkan keberangkatan ke stadion. Lalu mengapa mereka
tidak melakukan hal serupa disaat garuda muda membutuhkan dukungan.
Dari penjelasan
di atas kita dapat melihat, bahwa benar kaum konglomerat tidak begitu peduli
terhadap sepakbola Indonesia khususnya timnas U-19 terbukti dengan tidak ikut
serta mereka datang ke stadion. Kalau begitu dimana jiwa patriotisme, nasionalisme,
dan rasa kepedulian kepada bangsa Indonesia? Bisa dibayangkan apabila golongan
atas ikut serta menonton ke stadion maka tidak ada lagi ruang kosongan didalam
stadion dan menjadi lecutan semangat bagi pasukan garuda muda dalam setiap
pertandingan. Secara otomatis akan menambah pemasukan kas PSSI untuk mendanai
timnas itu sendiri. Keberhasilan timnas U-19 marilah kita jadikan titik tolak
kebangkitan sepakbola Indonesia.
Mudah-mudahan penulisan ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan apabila ada masukan atau menambahkan silahkan
berkomentar saja.........
Penulis :
Deni Haryadi
Blog : Olahraga.it
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar