Olahraga disyariatkan dalam agama
Islam, jika yang dimaksud adalah untuk melatih badan menjadi semakin kuat,
sehat, semangat, jauh dari kemalasan, dan supaya terhindar dari berbagai macam
penyakit, serta supaya selamat dari perkara dosa. Dalam Islam terdapat beberapa
olahraga yang dilakukan oleh kaum muslimin pada zaman Rosululloh seperti
gulat, memanah, berenang, mengangkat beban, lari, pacuan unta, dan kuda.
Syaikhul Islam berkata : “Bermain bola, jika maksudnya memanfaatkan kuda
(bermain bola di atas kuda) atau dengan manusia saja (tidak menggunakan kuda)
untuk melatih kesigapan dalam menyerbu (musuh), atau (melatih kesigapan) masuk
–keluar (benteng) dalam berjihad, selama tujuannya untuk persiapan jihad yang
telah diperintahkan Alloh dan Rosul-Nya, maka ini adalah baik. Tetapi jika
(olahraga) itu memadhorotkan kuda-kuda atau manusia, maka hal itu dilarang.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata : “Menekuni olahraga boleh dilakukan selama tidak
melalaikan perkara wajib. Jika melalaikan yang wajib, maka hukumnya haram.
Jika (olahraga
tersebut) menjadi rutinitas sehari-hari sehingga menghabiskan waktunya, maka
termasuk menyia-nyiakan waktu, dan paling ringan hukumnya makruh. Dan jika
melakukan olahraga dengan mengenakan celana pendek sehingga terlihat sebagian
atau hampir semua pahanya, maka (olahraga) itu dilarang, karena sesungguhnya
(pendapat) yang lebih benar adalah para pemuda wajib menutup pahanya, dan tidak
dibolehkan melihat para pemain (bola) yang menampakkan pahanya.
Sepak
bola tidak bisa dihukumi secara mutlak boleh atau tidaknya, oleh karenanya
harus ditimbang antara maslahat dan madhorotnya. Kebanyakan sepak bola yang
digelar saat ini memang ada sisi manfaatnya untuk kesehatan, tetapi tidak
lepas dari berbagai madhorot yang beragam, diantaranya :
1. Kebanyakan pemain atau penonton bola
akan menunda perkara yang lebih penting baik berupa perkara dunia atau agamanya. Banyak di antara mereka tidak
melaksanakan sholat pada waktunya, bahkan meninggalkan sebagian sholat yang
wajib. Contoh, jika pertandingan akan digelar, para pemain (bahkan sebagian
suporter) berkumpul untuk membahas strategi bermain sejak Dhuhur hingga Ashar.
Kebanyakan mereka tidak terlihat melaksanakan sholat, kemudian berangkatlah
rombongan ke lapangan dan bertanding. Selesai pertandingan biasanya menjelang
maghrib. Biasanya mereka tidak langsung pulang ke rumah, tetapi menuju tempat
berkumpul pertama kali. Tidak jarang jika menang, mereka langsung merayakan
kemenangan, kemudian ketika mulai larut malam mereka baru pulang. Belum lagi
jika pertandingan digelar di luar kota, maka bisa dipastikan mereka benar-benar
meninggalkan sholat wajib.
2. Kebanyakan para pemain bola ketika
berlaga, mereka membuka paha, padahal telah diketahui dalam hadits yang shohih,
bahwa paha adalah aurot yang wajib ditutup, sebagaimana sabda Nabi“Paha
adalah aurot.” (HR. Bukhori 2/112) Bahkan Rosululloh melarang kaum
laki-laki membuka paha dan kita pun dilarang melihat paha orang lain baik orang
yang hidup atau yang mati, dalam sabdanya ;
“Janganlah engkau menyingkap pahamu, dan janganlah melihat
paha orang hidup dan orang mati.” (HR. Abu Dawud 3140, dan dishohihkan oleh al-Albani dalam Shohih
wa Dho’if al-Jami’ ash-Shoghir 13397 ).
3. Sepak bola yang digelar dan banyak dijumpai menghabiskan
harta yang sangat besar dan kaum muslimin tertipu dengannya. Seperti untuk
biaya para pemain bola, pelatih, sewa lapangan, biaya promosi dan lainnya. Kita
sering mendengar para pemain tenar nilai jualnya sampai bermilyar-milyar, dan
harga ini tidak
memandang pemain itu muslim atau
kafir, bahkan sekarang di negeri kita
mulai digalakkan impor pemain asing dengan bayaran yang sangat mahal.
4. Dalam pertandingan sepak bola yang
disaksikan orang banyak, biasanya para pemain berusaha tampil maksimal dan
tidak mengecewakan, sehingga mereka tidak menghiraukan bahaya yang menimpanya.
Oleh karena itu ada saja kita jumpai dalam suatu pertandingan, di antara
pemain ada yang patah kaki, tangan, terluka, bahkan ada yang pingsan akibat
bertabrakan dengan pemain lawan. Dan bahaya ini sudah bisa dipastikan wujudnya,
terbukti dengan disediakan ambulans dan tenaga medis setiap kali digelar
pertandingan sepak bola.
5. Sepak bola kerap kali menimbulkan permusuhan
dan saling membenci karena membela klub yang difavoritkan. Saling dengki sesama
muslim, serta menjadikan manusia berkelompok-kelompok tidak bersatu
sebagaimana perintah agama Islam. Lihatlah jika digelar suatu pertandingan,
kita dapat melihat suporter yang satu saling mengejek suporter lain,
melontarkan kata-kata kotor, saling memaki, saling meremehkan, saling lempar
jika berpapasan, bahkan tidak jarang terjadi bentrok di antara mereka sehingga
jatuh korban yang tidak sedikit. Belum lagi manusia merasa takut dan tidak
aman ketika berpapasan dengan mereka, bahkan tidak jarang terjadi bentrokan
antara suporter dengan warga, dan tidak jarang mereka merampas dan menganiaya
siapa saja yang mereka jumpai di jalan.
6. Sepak bola zaman sekarang telah menipu sebagian
manusia, mereka menjadikan kemenangan sebagai tujuan, padahal sebenarnya sepak
bola hanyalah perantara supaya pemainnya lebih sehat dan kuat.
Banyak manusia menganggap bahwa
pahlawan sejati adalah para bintang sepak bola. Mereka melupakan para nabi,
para mujahid, serta para ulama yang telah berjasa membela agama Islam dengan
jiwa, raga dan segala upaya mereka. Lain halnya dengan pemain bola yang
sekadar bermain-main menipu umat dari segala sisinya dan tidak membela agama
Islam, bahkan yang lebih mengherankan sepak bola menjadi salah satu cabang
ilmu yang dianggap penting sehingga diajarkan sebagai materi pelajaran khusus
dan diperhatikan melebihi perhatian mereka terhadap ilmu agama mereka. Ini
tidak lain adalah bukti semakin terasingnya Islam dan meratanya kebodohan umat
terhadap agamanya. Dan inilah salah satu tanda dekatnya hari kiamat,
Nabi bersabda ;“Sesungguhnya
termasuk tanda – tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu (agama), meratanya
kebodohan, diminumnya khomr, dan tersebarnya perbuatan zina.” (HR. Bukhori
6310)
Dari keterangan ini kita ketahui
bahwa jika selamat dari kemadhorotan di atas maka sepak bola dibolehkan.
Doc. D'har
Tidak ada komentar:
Posting Komentar